Rabu, 29 April 2015

Pemerintahan di Indonesia


Awal perjuangan
Sejarah bangsa Indonesia bermula dari awal penjajahan oleh penjajah bangsa asing, mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia, sampai mempertahankan bangsa Indonesia setelah proklamasi dibacakan hingga sekarang kita pun masih mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan cara yang berbeda dengan zaman dahulu untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan bermodalkan tekad, jiwa, dan semangat rakyat Indonesia yang mampu menumbuhkan kekuatan untuk mewujudkan cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Zaman Sebelum Penjajahan
Pada zaman ini banyak kerajaan-kerajaan yang menguasai bangsa Indonesia dengan mempertahankan kemerdekaan dan melindungi bangsa Indonesia dari penjajahan. Adapun kerajaan-kerajaan tersebut adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Kediri, Singasari, Majapahit, Aceh, Demak, Samudra Pasai, Goa, Mataram, dan lain-lain. Pada zaman ini terjadi mulai dari abad 400 M sampai dengan tahun 1617 dengan didasari atas kekuatan dan kedaulatan sebagai bangsa monarchi. Selain itu, rakyat Indonesia yang patuh dan setia kepada perintah kerajaan menjadi alasan untuk bersatu membendung penjajah.

Selama Penjajahan
Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun 1511 sampai dengan 1945 yaitu bangsa Portugis, Belanda, inggris dan Jepang. Selama penjajahan peristiwa yang menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai Gerakan Kebangkitan Nasional Pertama, yaitu lahirnya organisasi pergerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr. Sutomo Dan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dan 20 tahun kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 ditandai dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari kesadaran masyarakat untuk berbangsa Indonesia, dimana putra putri bangsa Indonesia berikrar : “BERBANGSA SATU, BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA SATU : INDONESIA”. Pernyataan ikrar ini mempunyai nilai tujuan yang sangat strategis di masa depan yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia. Nilai yang terkandung selama penjajahan adalah harga diri, solidaritas, persatuan dan kesatuan, serta jati diri bangsa.

Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan
Sejak tahun 1942 sampai dengan tahun 1949, terdapat peristiwa Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang melalui perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942. Selama penjajahan Jepang pemuda ¬pemudi Indonesia dilatih dalam olah kemiliteran dengan tujuan untuk membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pelatihan tersebut melalui Seinendan, Heiho, Peta dan lain-lain, sehingga pemuda Indonesia sudah memiliki bekal kemiliteran. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu disebabkan dibom atomnya kota Hirosima dan Nagasaki. Kekalahan Jepang kepada Sekutu dan kekosongan kekuasaan yang terjadi di Indonesia digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pemuda Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Dengan semangat juang yang tidak kenal menyerah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta keikhlasan berkorban telah terpatri dalam jiwa para pemuda dan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaannya, yang kemudian diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta. Setelah merdeka bangsa Indonesia harus menghadapi Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia dengan melancarkan aksi militernya pada tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Pertama) dan tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Kedua), dan pemberontakan PKI Madiun yang didalangi oleh Muso dan Amir Syarifuddin pada tahun 1948. Era merebut dan mempertahankan kemerdekaan mengandung nilai juang yang paling kaya dan lengkap sebagai titik kulminasinya adalah pada perang Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Hingga saat ini tahun 2015, rakyat Negara Indonesia tetap semangat mempertahankan kemerdekaan dan membendung penjajahan. Tidak lagi dengan pemerintahan kekerajaan, peperangan, dan lain sebagainya. Tetapi rakyat Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan dengan cara memajukan dalam bidang pendidikan, pangan, kesehatan, sandang, hukum, dan lain-lain.
Nilai-nilai kejuangan yang terkandung dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan ‘adalah sebagai berikut :

1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).
2. Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban.
3. Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah.
4. Nilai kejuangan harga diri.
5. Nilai kejuangan percaya diri.
6. Nilai kejuangan pantang mundur.
7. Nilai kejuangan patriotisme.
8. Nilai kejuangan heroisme.
9. Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan.
10. Nilai kejuangan rasa setia kawan.
11. Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta tahah air
12. Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.


Saya Bangga menjadi Warga Negara Indonesia


Indonesia, negeri yang penuh dengan keanekaragaman budaya serta keindahan alamnya. Saya bangga berdomisili dan menjadi penduduk tetap disini. Banyak hal yang saya senangi disini, walau masih menjadi Negara berkembang, tapi saya yakin Indonesia bisa menjadi Negara yang hebat jika semua rakyatnya bersatu dalam mewujudkannya. Kali ini, saya akan menuangkan apa saja yang membuat saya menjadi bangga menjadi warna Negara Indonesia. Diantaranya dari segi penduduknya, geografisnya, dan lain sebagainya. Hal tersebut membuat saya ingin menjadi bagian dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Negara Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari banyak pulau dan kebudayaan yang beragam tetapi tetapi rakyat Indonesia mempunyai jiwa persatuan dan kesatuan yang tinggi. Menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Yang membuat saya bangga salah satunya adalah dari segi penduduknya. Penduduk di Indonesia itu banyak sekali yang ramah dengan orang lain walaupun ia tidak mengenalnya. Salah satu contoh waktu saya sedang melakukan survey lokasi di daerah bogor dan tibalah waktu untuk solat zuhur tetapi pada saat itu sedang hujan deras, saat itu saya dan tim sedang berteduh di salah satu rumah warga. Dan seketika penghuni rumah tersebut menawarkan kami untuk solat di rumahnya, penghuni itu sangat ramah dengan kami yang belum ia kenali. 
Selain itu penduduk Indonesia juga mempunyai jiwa bergotong royong, baik bergotong royong dalam bidang kesejahteraan masyarakat, pendidikan, pangan, kesehatan, kebersihan, dan lain-lain. Contoh gampangnya yaitu pengadaan siskamling di malam hari atau yang sering disebut dengan ronda, inilah salah satu dari gotong royong warga Indonesia dalam keamanan. Selain itu jiwa silaturahami yang kuat antar setiap keluarga, contohnya saat hari raya Idul Fitri banyak warga yang berkunjung kerumah tetangga dan sanak saudara serta bukan hanya itu saja tetapi jug sering bertegur sapa dengan para tetangga. 
Saya bangga karena disini banyak makanan walau sudah malam hari, ketika saya sedang membutuhkan makanan dimalam hari, saya tak perlu repot-repot mencarinya jauh-jauh. Itulah bedanya Indonesia sampai malam pun masih ada saja pedagang makanan keliling.
Tidak hanya dari segi penduduknya, saya juga bangga dengan Indonesia akan geografisnya. Iklim yang tropis pun membuat saya betah tinggal disini. Dengan kekayaan alamnya yang sangat indah tidak kalah indahnya dengan Negara yang lain. Banyak wisatawan dari luar Negara Indonesia yang berkunjung kesini hanya untuk menikmati keindahan alam Indonesia yang tidak mereka temukan ditempat lain. Mulai dari pesisir pantai sampai pegunungan Indonesia mempunyai banyak keindahan alamnya. Dan saya pun merasa sedih karena belum tercapai keinginan untuk berkeliling wilayah Indonesia.
Penduduk, Geografis, dan yang membuat saya bangga lagi yaitu dari kebudayaannya. Banyak sekali keanekaragaman budaya Indonesia. Dari tarian, rumah adat, pakaian adat, lagu daerah, adat-istiadat, dan lain-lain. Orang-orang Indonesia itu kreatif, apapun yang ada di bumi bisa mereka jadikan sebagai pemenuh kebutuhan mereka.  Sikap mempercayai nenek moyang pun masih diwariskan, sebagai salah satu contohnya ketika saya berkunjung ke daerah gunung Bromo (Kota Malang) disana saya menemukan banyak sesajen di sepanjang pinggir jalan. Bagi saya hal itu mempunyai keunikan tersendiri. Tidak hanya itu berbagai tarian adat juga berbagai macam namanya, saya pernah mempelajari tarian Jaipong yang berasal dari Jawa Barat. Dan saya merasa ingin mempelajari tarian adat yang lainnya juga. Dan hal itu menjadi bagian atas apresiasi saya terhadap kebudayaan di Indonesia. 
Banyak hal yang membuat saya bangga akan Negara Indonesia, saya sangat berharap Negara Indonesia tidak melunturkan hal-hal yang saya banggakan tersebut.
 Saya cinta Indonesia.

Kamis, 02 April 2015

Distribusi Sebagai Warga Negara Indonesia dalam Membangun Bangsa dan Negara



Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dengan jumlah 255461.70 orang penduduk, Negara Indonesia yang mempunyai banyak warisan budaya dan keunikan-keunikan didalamnya. Serta Negara yang berisi orang-orang cerdas, kreatif serta inovatif untuk Indonesia. Dengan begitu kita sebagai warga Negara Indonesia harus turut bangga dan ikut serta untuk memajukan bangsa dan Negara Indonesia. Dalam hal ini saya akan menceritakan apa saja distribusi saya sebagai warga Negara Indonesia dalam membangun bangsa dan Negara. 

Berawal dari cita-cita saya menjadi seorang arsitek professional yang ingin memajukan arsitektur Indonesia menjadi lebih baik lagi dengan mengutamakan kenyamanan warga Indonesia. Dengan cita-cita tersebut saya memutuskan untuk mengambil jurusan teknik arsitektur dan dengan kesungguhan hati mempelajari bidang ini dengan serius untuk Allah swt, orang tua dan Negara Indonesia. 

Selain dalam bidang arsitektur, saya bercita-cita dapat mensejahterakan warga Indonesia. Yang terpenting untuk generasi selanjutnya di masa yang akan datang. Berpartisipasi dalam meningkatkan potensi masyarakat Indonesia dengan wawasan yang luas, kreatif dan inovatif.
Adapun beberapa upaya saya sebagai Mahasiswa Arsitektur dalam usaha membangun bangsa dan Negara yaitu:

- Ikut serta dalam organisasi
Dengan mengikuti organisasi, kita dapat lebih mengenal dunia yang sebenarnya dengan secara langsung bukan di dunia maya saja. Kita dapat bersoalisasi di organisasi, mengenal banyak macam sifat dan sikap manusia, belajar bertoleransi, berlajar bijaksana, belajar bertanggung jawab, bekerja sama untuk mencapai visi dan misi dan lain sebagainya. Dengan mengikuti organisasi dan segala macam visi dan misi organisasi tersebut berarti kita sudah menjadi bagian untuk membangun bangsa dan Negara dalam konteks membangun persatuan dan saling bergotong royong untuk memajukan bangsa dan Negara Indonesia. 

Saat ini saya mengikutsertakan diri saya ke dalam 3 (tiga) organisasi:


  •   BEM Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Ini adalah salah satu upaya saya untuk membangun bangsa Indonesia, dengan mengikuti organisasi kampus ini saya mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang dunia sosial. Dengan mengikuti organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) saya dapat bertukar pikiran dan lebih memiliki jiwa untuk bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Di BEM FTSP saya mendapat jabatan sebagai Departemen Pendidikan dan Informasi. Adapun tugas jabatan ini adalah menyampaikan informasi baik dari mahasiswa ke luar ataupun sebaliknya. Dengan jabatan ini secara tidak langsung saya sudah melatih dan menunjukan diri dalam persatuan. Meyatukan pemikiran mahasiswa arsitektur dan sipil Universitas Gunadarma untuk mencapai tujuan bersama.
Selain itu, di dalam BEM terdapat kegiatan pengabdian masyarakat, disini saya bisa menunjukan sikap kepedulian dan gotong royong saya untuk bangsa dan Negara.
Salah satu upayanya yaitu mengadakan seminar 2 (dua) jurusan, menyampaikan informasi dari luar kampus ke mahasiswa agar mahasiswa FTSP dapat terus up-date berita-berita mengenai arsitektur. Dan ikut serta dalam kerja bakti menjaga kebersihan sungai Ciliwung.


  • Forum Komunikasi Mahasiswa Arsitektur Jakarta (FK-MAJ)

Salah satu forum yang diadakan untuk seluruh mahasiswa arsitektur di Jakarta, dengan tujuan untuk mempermudah komunikasi, bertukar ilmu, memecahkan masalah dalam bidang arsitektur di jakarta dan bersilahturahmi dengan mahasiswa arsitektur Jakarta.

Di dalam forum yang berisi mahasiswa dengan jurusan yang sama, dapat membuat jiwa merasa lebih bangkit untuk memajukan arsitektur di Indonesia secara bersama-sama dengan membuka pikiran dan bertukar pendapat dengan mahasiswa universitas dan institusi lain untuk mendapatkan pemecahan masalahnya. Dengan forum ini juga saya dapat mengetahui berbagai informasi atau lebih tepatnya dampak pembangunan arsitektur yang lebih jelas dari berbagai narasumber yang merasakannya.

Di forum ini banyak mengadakan acara-acara yang bertujuan untuk menyatukan mahasiswa arsitektur dan mendekatkan arsitektur dengan masyarakat umum. Dengan forum ini saya dapat bersosialisasi dengan orang banyak. Salah satunya adalah menanggapi keluh kesah warga Muara Angke yang akan digusur rumahnya untuk dijadikan fasilitas pelelangan ikan dan pelabuhan sedangkan mereka belum mendapatkan rumah susun untuk tinggal.

Forum ini menjadikan saya lebih peduli terhadap keadaan arsitektur dan masyarakat Indonesia, lebih memiliki jiwa kebersamaan dan kekeluargaan, saling menghargai, dan mempunyai rasa tanggung jawab untuk bangsa dan Negara Indonesia.


  •  Komunitas Cahaya Langit

Komunitas Cahaya Langit berawal dari teman-teman main sejak dahulu yang peduli dengan keadaan lingkungan sekitar (terutama sekitar kota Depok). Namun saat ini komunitas baru berjalan sekitar 4 bulan. Komunitas ini mempunyai visi memajukan kesejahteraan masyarakat, baik dalam bidang pendidikan, akhlak dan moral.

Sampai saat ini usaha komunitas untuk mensejahterakan masyarakat baru menjajak dalam bidang pendidikan. Memberikan pengajaran bimbingan belajar untuk anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara GRATIS. Yang terpenting mereka memiliki kemauan untuk belajar dan kami pun siap berbagi ilmu kepada mereka.

Dalam komunitas ini saya dapat ikut serta dalam mensejahterakan kehidupan warga sekitar terutama dalam bidang pendidikan. Saya berpendapat bahwa kualitas generasi berikutnya lah yang akan menentukan kualitas Negara Indonesia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, saya ikut serta dalam berbagi ilmu untuk anak-anak yang kurang mampu dan yang mampu untuk belajar. Alhamdulillah komunitas ini mendapat respon baik dari banyak warga dan serta mendapat dukungan yang positif.

Dari komunitas ini saya menjadi lebih peduli terhadap keadaan pendidikan dan masyrakat di Indonesia dan lebih peduli terhadap generasi penerus di masa depan yang akan membawa nama Indonesia menjadi lebih baik lagi. Dan disini pula saya dapat bersosialisasi dengan banyak orang, mengenal dunia sosial yang sebenarnya bukan hanya lewat dunia maya.

Upaya yang telah dilakukan, membimbing dan berbagi ilmu tentang bahasa Inggris dan Matematika untuk anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dari ketiga penjelasan tentang distribusi saya untuk membangun bangsa dan Negara, saya menyimpulkan bahwa betapa pentingnya hidup bersosial, bukan hanya lewat dunia maya melainkan bercengkerama secara langsung. Selain itu betapa pentingnya mengikuti organisasi terutama yang mempunyai visi dan misi untuk memajukan kesejahteraan bangsa dan Negara Indonesia. Jadilah bagian untuk Indonesia.

*Tugas PKN 2015