Rabu, 07 Juni 2017

KONSERVASI ARSITEKTUR WAJAH KOTA TUA YANG BERUBAH

KONSERVASI ARSITEKTUR
WAJAH KOTA TUA YANG BERUBAH







Nama: Siti Anindyamina Putri
NPM: 28313525
Kelas: 4TB05





Jurusan Teknik Arsitektur
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Jakarta
2017

PENDAHULUAN

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan paper yang berjudul Wajah Kota Tua yang Berubah. Paper ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Konservasi Arsitektur. 
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, diantaranya:
1.    Pembicara seminar mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama;
2.    Pembicara seminar Hiramsyah S. Thaib (Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata);
3.    Pembicara seminar Eddy Sambuaga (Managing Director Konsorsium Kota Tua Jakarta)
4.    Pembicara seminar Hendra Adidarma (Founder & Presiden Direktur PT Propan Raya)
5.    Dosen pembimbing Ibu Ir. Irina Mildawani, MT, Ph D
sehingga paper ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan paper ini. 
Semoga paper ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
                                                                                           
                                                                                                Jakarta, April 2017
                                                                                                           
                                                                                                             Penyusun



WAJAH KOTA TUA YANG BERUBAH

Revitalisasi Kota Tua Jakarta sudah lama menjadi perbincangan masyarakat namun belum juga dilaksanakan secara keseluruhan karena terdapat beberapa kendala. Hal ini sudah direncanakan tahun 2012 dan dicanangkan pada tahun 2014. Kawasan Kota Tua Jakarta dapat memberikan kontrubusi yang kuat untuk Jakarta sebagai asset sejarah dan tempat pariwisata.

Pada tanggal 16 April 2017 bertempat di Museum Seni Rupa dan Keramik diselenggarakan seminar diskusi 2017 dengan tema “Wajah Kota Tua yang Berubah”, dengan pembicara mantan Gubernur DKI Jakarta yaitu Bapak Basuki T. Purnama dan beberapa narasumber lainnya. Seminar tersebut mendatangkan banyak pengunjung hingga ruang yang disediakan tidak dapat menampung jumlah peserta seminar yang datang.

Dalam seminar tersebut memperbincangkan persoalan revitalisasi Kota Tua Jakarta yang dari dulu sudah direncanakan, namun dalam pelaksanaannya masih belum sempurna. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat beberapa kendala seperti terdapatnya sejumlah bangunan milik BUMN di kawasan kota tua Jakarta. Jumlah yang terhitung ada 17 bangunan milik BUMN yang dipegang PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).


Pak Ahok mengaku sudah meminta percepatan revitalisasi, namun masih terkendala. Bahkan, kata dia, Pemprov DKI Jakarta pernah menyurati Susilo Bambang Yudhoyono yang ketika itu menjabat Presiden. Harapannya, Pemprov dapat mengeloloa gedung tersebut.


Dalam pelaksanaannya kini kawasan Kota Tua sudah mulai dirapikan dan gedung mulai dicat ulang.

"Secara prinsip, progres jauh lebih cepat daripada dulu. Kami harap enggak sampai 5 tahun ( revitalisasi Kota Tua) sudah selesai, saya enggak mau baru selesai 20-30 tahun," kata Ahok.

Dan salah satu tujuan yang diprioritaskan adalah menjernihkan aliran air Kali Besar Barat serta revitalisasi kawasan Luar Batang hingga Museum Bahari.

Seperti diketahui, Kemenpar terus ngebut untuk meningkatkan 10 destinasi wisata baru, atau biasa disebut 10 Bali Baru. Destinasi prioritas yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo itu akan menjadi daya pikat baru sektor pariwisata Indonesia. "Kami bekejaran dengan waktu. Karena itu tim percepatan sebagai shadow management, tugas utamanya adalah memastikan  percepatan pengembangan 10 destinasi prioritas itu, termasuk di dalamnya Kota Tua Jakarta," ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya




Kesimpulan

Revitalisasi Kawasan Kota Tua Jakarta sudah direncanakan dari tahun 2012 dan sekarang sudah mulai dilaksanakan namun belum sempurna, dan disamping itu pula sudah banyak sebagian masyarakat terutama di bidang arsitektur yang ikut serta dalam mengajukan ide desain untuk merevitalisasi kawasan tersebut. Salah satu alasannya karena kawasan kota tua adalah kawasan sejarah yang harus dijaga, sehingga menjadi sesuatu yang iconic dan dapat menjadi generator untuk Jakarta.





















Referensi



1 komentar: