Awal perjuangan
Sejarah bangsa Indonesia bermula dari awal
penjajahan oleh penjajah bangsa asing, mempertahankan kemerdekaan bangsa
Indonesia, sampai mempertahankan bangsa Indonesia setelah proklamasi dibacakan
hingga sekarang kita pun masih mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia
dengan cara yang berbeda dengan zaman dahulu untuk mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan bermodalkan tekad, jiwa, dan
semangat rakyat Indonesia yang mampu menumbuhkan kekuatan untuk mewujudkan
cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Zaman
Sebelum Penjajahan
Pada zaman ini banyak kerajaan-kerajaan yang
menguasai bangsa Indonesia dengan mempertahankan kemerdekaan dan melindungi
bangsa Indonesia dari penjajahan. Adapun kerajaan-kerajaan tersebut adalah
kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Kediri, Singasari, Majapahit, Aceh,
Demak, Samudra Pasai, Goa, Mataram, dan lain-lain. Pada zaman ini terjadi mulai
dari abad 400 M sampai dengan tahun 1617 dengan didasari atas kekuatan dan
kedaulatan sebagai bangsa monarchi. Selain itu, rakyat Indonesia yang patuh dan
setia kepada perintah kerajaan menjadi alasan untuk bersatu membendung
penjajah.
Selama Penjajahan
Bangsa
Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun 1511 sampai dengan 1945 yaitu
bangsa Portugis, Belanda, inggris dan Jepang. Selama penjajahan peristiwa yang
menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai Gerakan Kebangkitan Nasional
Pertama, yaitu lahirnya organisasi pergerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh
Dr. Sutomo Dan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dan 20 tahun kemudian pada tanggal 28
Oktober 1928 ditandai dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari
kesadaran masyarakat untuk berbangsa Indonesia, dimana putra putri bangsa
Indonesia berikrar : “BERBANGSA SATU, BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA SATU :
INDONESIA”. Pernyataan ikrar ini mempunyai nilai tujuan yang sangat strategis
di masa depan yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia. Nilai yang terkandung
selama penjajahan adalah harga diri, solidaritas, persatuan dan kesatuan, serta
jati diri bangsa.
Merebut
dan Mempertahankan Kemerdekaan
Sejak tahun 1942 sampai dengan tahun 1949, terdapat peristiwa Belanda
menyerah tanpa syarat kepada Jepang melalui perjanjian Kalijati pada tanggal 8
Maret 1942. Selama
penjajahan Jepang pemuda ¬pemudi Indonesia dilatih dalam olah kemiliteran
dengan tujuan untuk membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya.
Pelatihan tersebut melalui Seinendan, Heiho, Peta dan lain-lain, sehingga
pemuda Indonesia sudah memiliki bekal kemiliteran. Pada tanggal 15 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada Sekutu disebabkan dibom atomnya kota Hirosima dan
Nagasaki. Kekalahan Jepang kepada Sekutu dan kekosongan kekuasaan yang terjadi
di Indonesia digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pemuda Indonesia untuk
merebut kemerdekaan. Dengan semangat juang yang tidak kenal menyerah yang
dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta keikhlasan berkorban
telah terpatri dalam jiwa para pemuda dan rakyat Indonesia untuk merebut
kemerdekaannya, yang kemudian diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh
Soekarno-Hatta. Setelah merdeka bangsa Indonesia harus menghadapi Belanda yang
ingin menjajah kembali Indonesia dengan melancarkan aksi militernya pada tahun
1948 (Aksi Militer Belanda Pertama) dan tahun 1948 (Aksi Militer Belanda
Kedua), dan pemberontakan PKI Madiun yang didalangi oleh Muso dan Amir
Syarifuddin pada tahun 1948. Era merebut dan mempertahankan kemerdekaan mengandung
nilai juang yang paling kaya dan lengkap sebagai titik kulminasinya adalah pada
perang Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Hingga
saat ini tahun 2015, rakyat Negara Indonesia tetap semangat mempertahankan
kemerdekaan dan membendung penjajahan. Tidak lagi dengan pemerintahan
kekerajaan, peperangan, dan lain sebagainya. Tetapi rakyat Indonesia berjuang
mempertahankan kemerdekaan dengan cara memajukan dalam bidang pendidikan,
pangan, kesehatan, sandang, hukum, dan lain-lain.
Nilai-nilai
kejuangan yang terkandung dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan ‘adalah
sebagai berikut :
1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).
2. Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban.
3. Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah.
4. Nilai kejuangan harga diri.
5. Nilai kejuangan percaya diri.
6. Nilai kejuangan pantang mundur.
7. Nilai kejuangan patriotisme.
8. Nilai kejuangan heroisme.
9. Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan.
10. Nilai kejuangan rasa setia kawan.
11. Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta tahah air
12. Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.
1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).
2. Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban.
3. Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah.
4. Nilai kejuangan harga diri.
5. Nilai kejuangan percaya diri.
6. Nilai kejuangan pantang mundur.
7. Nilai kejuangan patriotisme.
8. Nilai kejuangan heroisme.
9. Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan.
10. Nilai kejuangan rasa setia kawan.
11. Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta tahah air
12. Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.