WAJAH KOTA TUA YANG BERUBAH
Nama: Siti Anindyamina Putri
NPM: 28313525
Kelas: 4TB05
Jurusan Teknik Arsitektur
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Jakarta
2017
PENDAHULUAN
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan paper yang berjudul Wajah Kota
Tua yang Berubah. Paper ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Konservasi
Arsitektur.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu, diantaranya:
1.
Pembicara seminar mantan
Gubernur DKI
Jakarta, Basuki T. Purnama;
2.
Pembicara seminar Hiramsyah S. Thaib (Ketua Pokja
Percepatan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata);
3.
Pembicara seminar Eddy Sambuaga (Managing
Director Konsorsium Kota Tua Jakarta)
4.
Pembicara seminar Hendra Adidarma (Founder &
Presiden Direktur PT Propan Raya)
5.
Dosen pembimbing
Ibu Ir. Irina Mildawani, MT, Ph D
sehingga paper ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan paper ini.
Semoga paper ini memberikan informasi dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Jakarta,
April 2017
Penyusun
WAJAH KOTA TUA YANG BERUBAH
Revitalisasi
Kota Tua Jakarta sudah lama menjadi perbincangan masyarakat namun belum juga
dilaksanakan secara keseluruhan karena terdapat beberapa kendala. Hal ini sudah
direncanakan tahun 2012 dan dicanangkan pada tahun 2014. Kawasan Kota Tua
Jakarta dapat memberikan kontrubusi yang kuat untuk Jakarta sebagai asset
sejarah dan tempat pariwisata.
Pada
tanggal
16 April 2017 bertempat di Museum Seni Rupa dan Keramik diselenggarakan seminar
diskusi 2017 dengan tema “Wajah Kota Tua yang Berubah”, dengan pembicara mantan
Gubernur DKI Jakarta yaitu Bapak Basuki T. Purnama
dan beberapa narasumber lainnya. Seminar tersebut mendatangkan banyak
pengunjung hingga ruang yang disediakan tidak dapat menampung jumlah peserta
seminar yang datang.
Dalam seminar
tersebut memperbincangkan persoalan revitalisasi Kota Tua Jakarta yang dari
dulu sudah direncanakan, namun dalam pelaksanaannya masih belum sempurna. Hal
tersebut dikarenakan masih terdapat beberapa kendala seperti terdapatnya
sejumlah bangunan milik BUMN di kawasan kota tua Jakarta. Jumlah yang terhitung
ada 17 bangunan milik BUMN yang dipegang PT
Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).
Pak Ahok mengaku sudah meminta percepatan revitalisasi,
namun masih terkendala. Bahkan, kata dia, Pemprov DKI Jakarta pernah menyurati
Susilo Bambang Yudhoyono yang ketika itu menjabat Presiden. Harapannya, Pemprov
dapat mengeloloa gedung tersebut.
Dalam pelaksanaannya kini kawasan Kota Tua
sudah mulai dirapikan dan gedung mulai dicat ulang.
"Secara prinsip, progres jauh lebih
cepat daripada dulu. Kami harap enggak sampai 5 tahun ( revitalisasi Kota Tua) sudah selesai, saya enggak mau baru
selesai 20-30 tahun," kata Ahok.
Dan salah satu tujuan yang diprioritaskan
adalah menjernihkan aliran air Kali Besar Barat serta revitalisasi
kawasan Luar Batang hingga Museum Bahari.
Seperti diketahui, Kemenpar
terus ngebut untuk meningkatkan 10 destinasi wisata baru, atau biasa disebut 10
Bali Baru. Destinasi prioritas yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo itu
akan menjadi daya pikat baru sektor pariwisata Indonesia. "Kami bekejaran
dengan waktu. Karena itu tim percepatan sebagai shadow management, tugas
utamanya adalah memastikan percepatan pengembangan 10 destinasi prioritas
itu, termasuk di dalamnya Kota Tua Jakarta," ujar Menteri Pariwisata
(Menpar) Arief Yahya
Kesimpulan
Revitalisasi
Kawasan Kota Tua Jakarta sudah direncanakan dari tahun 2012 dan sekarang sudah
mulai dilaksanakan namun belum sempurna, dan disamping itu pula sudah banyak
sebagian masyarakat terutama di bidang arsitektur yang ikut serta dalam
mengajukan ide desain untuk merevitalisasi kawasan tersebut. Salah satu
alasannya karena kawasan kota tua adalah kawasan sejarah yang harus dijaga,
sehingga menjadi sesuatu yang iconic dan dapat menjadi generator untuk Jakarta.
Referensi