SCRIPT CHEONGGYECHEON STREAM
Korea selatan, Korea selatan
merupakan sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan semenanjung
korea. Korea Selatan secara
resmi dimulai ketika pembentukan negara
Korea
Selatan pada 15 Agustus 1948, meskipun Syngman Rhee (presiden pertama korea selatan)
telah mendeklarasikan pembentukannya di Seoul pada 13 Agustus. Luas negara ini adalah
99.275 km2 dengan kota Seoul sebagai ibukotanya. Sejarah arsitektur di Korea
terbagi menjadi sembilan masa, dari setiap masa memiliki perbedaan mulai dari
bentuk bangunan, fungsi bangunan sampai penggunaan material bangunannnya. Berbicara
tentang iklim, korea selatan memiliki 4 musim yaitu diantaranya musim semi pada
bulan maret-mei, musim panas pada bulan juni-agustus, musim gugur pada bulan
september-november dan musim dingin pada bulan desember-februari.
Beberapa tahun belakangan ini,
korea selatan menjadi salah satu destinasi yang banyak diminati oleh para turis
asing, hal tersebut dikarenakan korea selatan
memiliki eksistensi dalam bidang musik dan fashion, tak hanya itu alasan
lainnya karena pariwisata yang menarik untuk dikunjunngi. Sekilas berbicara tentang
pariwisata di korea selatan, disana terdapat destinasi yang menarik yaitu
Cheonggyecheon stream. Menarik dalam segi arsitektural dan menarik dalam segi
sejarah nya. Mungkin banyak yang belum mengetahui, APA SIH CHEONGGYECHEON
STREAM ITUU???....
Cheonggyecheon atau cheonggye
stream merupakan aliran sungai sepanjang 8.4 km yang mengalir dari barat ke
timur melalui pusat kota seoul. Cheonggyecheon stream merupakan sungai buatan
sebagai bagian yang penting dalam sejarah kota Seoul. Aliran Cheonggyecheon berawal dari wilayah lereng gunung Inwangsan
dan Bugaksan bagian selatan dan dari bagian utara Gunung Namsan menuju ke
arah timur melintasi Seoul dan bermuara di Sungai Hangang. Di masa lalu,
Cheonggyecheon mempunyai arti penting bagi Seoul dalam aspek geografi, politik,
sosial dan budaya. Pada masa dinasti Joseon, wilayah sebelah utara stream ini
merupakan wilayah tempat tinggal bagi kaum bangsawan dan kantor pemerintahan
dan wilayah sebelah selatan diperuntukkan bagi rakyat biasa dan para cendekiawan
dengan status ekonomi kelas bawah. Kawasan di pinggiran Cheonggyecheon
dijadikan tempat tinggal bagi rakyat biasa. Mereka membangun tempat tinggal di
pinggiran sepanjang Cheonggyecheon hingga kelamaan menjadi permukiman dengan
kepadatan tinggi. Aktifitas mandi, mencuci dan membuang sampah di
Cheonggyecheon stream merupakan bagian dari kehidupan penduduk yang tinggal di
sepanjang aliran ini. Selain itu terdapat beberapa jembatan yang dibangun
melintasi Cheonggyecheon dan para pedagang biasanya beraktifitas di seputar
jembatan-jembatan tersebut.
Di
masa itu, fungsi utama Cheonggyecheon sebagai tempat pembuangan sampah
dan kotoran yang akan dibawa mengalir menuju sungai Hangang. Permukiman yang
padat dan kumuh ditambah di Cheonggyecheon yang kotor, memerlukan penanganan
terhadap kemungkinan adanya banjir. Hal biasa yang dilakukan adalah melakukan
pengerukan sedimen dasar Cheonggyecheon dan ini dilakukan dalam masa
cukup lama walau disadari bahwa penanganan seperti ini tidaklah cukup untuk
menangani permasalahan yang ada. Sepanjang itu pula Cheonggyecheon tampil
sebagai bagian kota yang kotor, kumuh dengan kualitas lingkungan yang sangat
buruk.
Hingga
pada tahun 1978, pemerintah setempat membuat kebijakan yang dipandang sebagai
solusi terbaik untuk permasalahan Cheonggyecheon adalah “filling” yaitu
membangun jembatan layang (Cheonggye Overpass) di atas Cheonggyecheon sehingga
tidak tampak dari pandangan. Selain itu kebijakan ini dipandang tepat untuk
mengatasi peningkatan arus lalu lintas dan juga sebagai simbol modernisasi
Korea. Selama 25 tahun, Cheonggyecheon seolah menghilang dari bagian kehidupan
Seoul, tertutup oleh dua lapis jalan kokoh yang dibangun diatasnya, namun
kenyataannya air masih tetap mengalir sepanjang Cheonggyecheon menuju
Sungai Hangang walau tidak terlihat
Tahun
2003, dibawah naungan walikota Seoul Lee Myung-Bak. pemerintah setempat memulai Cheonggyecheon
Restoration Project, suatu proyek yang bertujuan mengembalikan Cheonggyecheon
sebagai bagian dari sejarah kehidupan dan budaya Seoul dengan melibatkan
semua stakeholder dan masyarakat yang berhubungan langsung dengan lokasi
tersebut seperti masyarakat yang tinggal dan mencari nafkah di pinggiran
sungai. Proyek
ini juga bertujuan untuk mewujudkan Seoul sebagai kota ramah lingkungan dengan
menselaraskan alam dan manusia, menciptakan keseimbangan pembangunan di wilayah
utara dan selatan Hangang River dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas
budaya dan ekonomi kehidupan masyarakat Seoul. Cheonggye overpass yang menutupi
Cheonggyecheon stream dirubuhkan dan sepanjang aliran dibersihkan ditata dengan
design yang menarik. Penyelesaian proyek ini memerlukan waktu dua tahun tiga
bulan dimulai bulan Juli 2003 sampai bulan Oktober 2005. Proyek ini ditangani
oleh SeoAhn Total Landscape, dengan total budget 380 million USD.
Dari sisi arsitektur, Cheonggyecheon stream
menggunakan system recycled wastewater, dengan keberadaan sungai ini di tengah
kota, sungai ini dapat mereduksi panas dan polusi udara. Selain itu penataan
landscape di sungai ini sangat direncanakan. Karena air sungai yang bersih,
maka meningkatkan jumlah keanekaragaman hayati. Selain itu banyaknya
elemen-elemen arsitektur landscape yang digunakan serta hijaunya pinggiran
sungai dengan dihadirkannya vegetasi-vegetasi yang mendukung membuat suasana
menjadi lebih sejuk. Stepping blok pada sungai digunakan untuk mengurangi
derasnya aliran sungai. Dibangunnya 22 jembatan dengan tema berbeda diatas
aliran Cheonggye stream yang berdasarkan kepercayaan orang korea bahwa berjalan melintasi 12 jembatan pada saat
bulan purnama pertama akan menjauhkan seseorang dari penyakit dan kesialan
sepanjang tahun. Kebiasaan masyarakat ini berdasarkan sebuah kisah cinta Yi
An-nul, yang merupakan seorang penyair pada masa pemerintahan Raja Seonj. Dinding-dinding sungai
yang dibuat sebagai media untuk seni lukis. Pada lantai pedestrian sungai
menggunakan bebatuan seperti andesit, con-block sampai beton. Selain itu juga disediakannya
tempat duduk di pinggiran sungai mengundang siapa saja untuk singgah dan
menikmati suasana sungai. Terdapatnya spot untuk melempar koin ke dalam sungai
dengan mitos harapannya akan terkabul. Uniknya lagi, disini disediakannya
bebatuan yang menyerupai tempat untuk mencuci baju, hal ini dimaksudkan untuk
mengajak pengunjung untuk mengetahui dan mengingat sejarah sungai yang
digunakan untuk kebutuhan masyarakat. Serta penambahan ruang pendukung seperti
museum-museum dan galeri fotografi.
Pada bagian atas sungai Cheonggyecheon terdapat bangunan-bangunan tinggi
dan pusat perbelanjaan, keadaan ini sangat berbeda dengan 624 tahun yang lalu.
Pada bagian pedestrian diatas sungai sangat tertata dan nyaman digunakan dengan
fasilitas yang memadai seperti disediakannya zebra cross, peta informasi, dan
penataan vegetasinya. Yang memuat lingkungan sungai ini bersih karena
disediakannya tempat sampah yang mencukupi. Disediakannya tempat parkir
sehingga tidak mengakibatkan kemacetan. Dan disediakan pula tempat untuk
berniaga.
Sepanjang
Cheonggyecheon stream terdapat 14 titik yang menarik. Pertama, Cheonggye Plaza
sebagai starting point Cheonggyecheon stream. Kemudian diikuti Gwangtonggyo
Bridge, Banchado-Painting of King Jeongjo’s Royal Procession, Supyogyo Site,
Ongnyucheon Pond, Fashion Plaza, Ogansumun Site (Floodgate), Cheonggyecheon
Historical Laundry Site, Rhythm Wall Fountain, Wall of Hope, Tunnel Fountain,
Jonchigyogak (remaining of the old Cheonggye overpass), Cheonggyecheon Museum
dan terakhir Willow Swamp. Selain itu, di Cheonggyecheon stream juga sering
diadakan festival-festival pada bulan-bulan tertentu seperti Wishing Lantern,
Lantern Making Contest, Flying Lantern, dan New Year Wishing Paper.
Dengan dilakukannya restorasi pada sungai
Cheonggyecheon membuat sungai ini menjadi hidup kembali dan menjadi generator
bagi kota Seoul, selain itu dapat meningkatkan ekonomi negara dalam bidang
pariwisata serta menyediakan ruang yang nyaman bagi pengunjung dan penduduk
Korea selatan.
Demikian sekilas tentang restorasi pada Cheonggyecheon
stream, bagaimana arsitektur dapat bekerja dan mempengaruhi suatu Negara dan
orang-orang didalamnya.
Cheonggye Plaza
Sumber: